-->
Dalam banyak ayat Al Quran, Allah
mengajak kita memperhatikan penciptaan manusia dan mengajak manusia merenungkan
penciptaan ini,
"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu." (QS. Al Infithar: 6-8)
"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu." (QS. Al Infithar: 6-8)
Manusia adalah salah satu makhluk hidup
yang terhebat dan tercanggih. Sistem tubuhnya paling menakjubkan di alam,
dibentuk Allah dengan proporsi yang pas.
Tubuh manusia terdiri atas sejumlah
daging dan tulang yang berbobot kurang lebih 60-70 kg. Sebagaimana diketahui,
daging adalah salah satu material paling rentan di alam. Jika dibiarkan di
tempat terbuka, daging akan membusuk dalam beberapa jam, dan setelah beberapa
hari dikerubungi tempayak dan mulai berbau busuk tak tertahankan. Zat yang
sangat lemah ini membentuk bagian terbesar tubuh manusia. Akan tetapi, ia
terpelihara tanpa rusak atau membusuk selama kurang lebih 70-80 tahun, dengan
adanya peredaran darah yang memberinya makanan dan kulit yang melindunginya
dari bakteri luar.
Selain itu, tubuh manusia memiliki
kemampuan yang sangat mengesankan. Misalnya, pancaindra. Setiap organ pengindra
adalah keajaiban. Manusia mengetahui dunia luar melalui alat-alat pengindra
ini, dan menjalani hidup dengan damai berkat semua indra ini. Detail yang kita
temui pada indra penglihat, pencium, peraba, pendengar, dan pengecap, serta
desainnya yang tanpa cacat, memberi bukti keberadaan Sang Pencipta.
Struktur tubuh manusia yang menakjubkan
tidak hanya ada pada pancaindra. Setiap organ yang memudahkan hidup kita adalah
keajaiban tersendiri. Semuanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kita.
Bayangkan betapa sukarnya hidup ini jika kita diciptakan tanpa tangan. Apa yang
akan terjadi jika kita tidak memiliki kaki, atau jika tubuh kita tidak ditutupi
oleh kulit, tetapi oleh duri, sisik, atau lapisan keras?
Begitu pula, keberadaan sistem-sistem
kompleks dalam tubuh manusia, seperti mekanisme pernapasan, metabolisme,
reproduksi, kekebalan tubuh, dan estetika tubuh manusia, masing-masing adalah
keajaiban tersendiri.
Sebagaimana terlihat, dalam tubuh
manusia terdapat banyak keseimbangan rumit. Hubungan yang sempurna di antara
semua sistem tubuh yang saling tergantung itu memungkinkan manusia menjalankan
fungsi-fungsi vitalnya tanpa masalah.
Di samping itu, manusia melakukan semua
ini tanpa perlu berusaha ekstra ataupun mengalami kesulitan. Biasanya manusia
bahkan tidak menyadari apa yang terjadi dalam tubuhnya. Ia tidak menyadari
banyak hal: kapan pencernaan makanan berawal atau berakhir dalam lambungnya,
irama jantungnya, darah yang mengedarkan bahan-bahan yang tepat dibutuhkan ke
tempat-tempat yang tepat, penglihatan dan pendengarannya.
Sebuah sistem tanpa cacat telah
ditempatkan dalam tubuh manusia dan bekerja dengan sempurna. Inilah sistem
ciptaan Allah, Pengatur semua urusan dari di langit dan di bumi. Allah
menciptakan segala sesuatu, setiap detail dan setiap makhluk hidup di alam
semesta. Desain yang kita temui saat meneliti tubuh manusia adalah bukti
keunikan dan ketiadaan cacat pada seni kreasi Allah. Allah mengajak kita
memperhatikan kesempurnaan jagat raya ini dalam surat Al Mulk:
"Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian
pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan
tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan
payah." (Al Mulk: 3-4)
Inilah sekelumit dari berjuta
keseimbangan rumit di dalam tubuh manusia:
Pancaindra tersusun benar-benar sesuai
dengan kebutuhan manusia. Misalnya, telinga hanya dapat menangkap getaran suara
pada batas tertentu. Sekilas, mungkin kisaran pendengaran yang lebih lebar
tampaknya menguntungkan, tetapi batas indriawi ini-disebut "ambang batas
pendengaran"-diatur dengan tujuan tertentu. Jika telinga kita terlalu
sensitif, setiap saat kita harus mendengar berbagai suara, mulai dari detak
jantung kita hingga gemerisik tungau kecil di lantai. Hidup seperti ini akan
sangat mengganggu.
Keseimbangan serupa berlaku pula bagi
indra peraba. Sel saraf peraba yang sangat sensitif dan berada di bawah kulit
manusia dijadikan sensitif dengan cara yang sebaik-baiknya dan tersebar di
seluruh permukaan tubuh. Saraf tersebut terhimpun terutama di ujung jari,
bibir, dan organ seksual. Sebaliknya, daerah yang "kurang penting",
misalnya punggung, memiliki lebih sedikit sel saraf. Ini memberi keuntungan
besar bagi manusia. Bayangkan jika terjadi sebaliknya: jika ujung jari kita
sangat tidak sensitif, dan kebanyakan sel saraf berkumpul di punggung. Tidak
diragukan lagi, ini akan sangat menjengkelkan; sementara kita tidak mampu
menggunakan tangan secara efektif, punggung kita justru merasakan hal-hal
terkecil, lipatan baju misalnya.
Perkembangan organ adalah contoh
"keseimbangan yang rumit" ini. Misalnya, rambut dan bulu mata.
Meskipun keduanya sebenarnya sama saja "rambut", kecepatan tumbuhnya
tidak sama. Anggaplah bulu mata tumbuh sama cepatnya dengan rambut di kepala,
maka bulu mata akan mengganggu penglihatan dan menusuk mata, membahayakan salah
satu organ terpenting. Panjang bulu mata kita tertentu dan tetap. Jika bulu
mata ini memendek, misalnya karena terbakar atau kecelakaan, bulu mata akan
memanjang sampai mencapai panjang "ideal" lalu berhenti.
Bentuk bulu mata pun sangat penting.
Karena bentuknya sedikit melengkung ke atas, bulu mata tidak menghalangi
pandangan dan membuat mata terlihat indah. Ketika tumbuh, bulu mata ini
ditutupi minyak khusus yang dihasilkan kelenjar tertentu di tepi kelopak mata.
Karena itulah, bulu mata kita tidak terasa kasar dan lurus seperti sikat.
"Penyesuaian halus" seperti ini terdapat di seluruh bagian tubuh
manusia.
Luar biasanya, sebagaimana pada remaja,
penciptaan yang tepat ini juga tampak pada bayi yang baru lahir. Contohnya,
tulang tengkorak bayi yang baru lahir sangat lunak, dan pada batas tertentu
dapat bergerak di atas yang lain. Keluwesan ini memudahkan keluarnya kepala
bayi dari rahim tanpa bahaya. Jika tidak luwes, tulang tengkorak ini bisa saja
retak selama kelahiran, menyebabkan kerusakan parah pada otak bayi.
Dengan kesempurnaan serupa, semua organ
dalam manusia berkembang secara harmonis selama proses perkembangan. Misalnya,
pada perkembangan kepala, tengkorak yang menyelubungi otak tumbuh bersesuaian
dengan otak. Andaikan tengkorak tumbuh lebih lambat daripada otak, ia akan
menekan otak dan segera menyebabkan kematian.
Keseimbangan yang sama juga terjadi
pada organ lain seperti jantung, paru-paru dan tenggorokan, mata dan kantung
mata.
Karena itu, mari kita teliti struktur
tubuh kita yang luar biasa, untuk melihat seni dan keagungan penciptaan. Setiap
bagian tubuh, yang strukturnya lebih sempurna daripada pabrik mutakhir yang
dilengkapi teknologi tercanggih, menunjukkan adanya penciptaan oleh Allah, yang
kekuasaan-Nya tak tertandingi.
Jika secara singkat kita meneliti
sistem dan organ pada tubuh manusia, kita akan menyaksikan dengan jelas bukti
penciptaan yang seimbang dan tanpa cacat.
Pencernaan
Air liur, yang berperan pada awal
proses pencernaan, berfungsi membasahi makanan supaya makanan mudah dikunyah
gigi dan turun melalui kerongkongan. Air liur juga merupakan zat khusus untuk
mengubah, melalui sifat kimiawinya, zat pati menjadi gula. Coba pikirkan apa
yang terjadi andai air liur tidak dihasilkan di dalam mulut. Kita tidak akan
mampu menelan apa pun atau bahkan berbicara karena mulut kita kering. Kita
tidak akan mampu mengonsumsi makanan padat, dan harus meminum cairan saja.
Dalam sistem lambung terdapat
keseimbangan yang menakjubkan. Di dalam lambung, makanan dicerna oleh asam
klorida. Asam ini sangat kuat, sehingga dapat mencerna bukan hanya makanan yang
masuk, melainkan juga dinding lambung. Namun, sebuah solusi disediakan untuk
manusia: zat bernama mukus, yang dihasilkan selama proses pencernaan, melapisi
dinding lambung dan melindunginya dengan sangat baik terhadap efek merusak dari
asam tersebut. Dengan demikian, lambung tidak akan merusak dirinya sendiri.
Terdapat kesesuaian sempurna antara asam pencerna makanan dan mukus yang
dihasilkan untuk melindungi lambung dari asam tersebut.
Ketika kosong, lambung tidak
memproduksi cairan pengurai protein (zat gizi yang berasal dari hewan seperti
daging). Sebaliknya, cairan yang dihasilkan berbentuk zat tidak berbahaya tanpa
sifat merusak. Begitu makanan berprotein memasuki lambung, asam klorida dihasilkan
dalam lambung dan menguraikan zat netral ini menjadi protein. Dengan begitu,
ketika lambung kosong, asam ini tidak melukai lambung yang juga terbuat dari
protein.
Perlu diketahui bahwa "teori
evolusi" tidak pernah dapat menjelaskan sistem sedemikian kompleks. Teori
tersebut mengemukakan gagasan bahwa struktur-struktur kompleks di sekitar kita
berevolusi secara bertahap dari organisme primitif, melalui akumulasi perbaikan
struktural sedikit demi sedikit. Akan tetapi, jelas bahwa sistem dalam lambung
tidak mungkin merupakan hasil evolusi bertahap yang sedikit demi sedikit.
Ketiadaan satu faktor saja akan membunuh organisme tersebut. Satu contoh saja
sudah cukup untuk memahami inkonsistensi teori evolusi ini. Bayangkan ada
organisme yang merusak lambungnya sendiri dengan asam yang diproduksinya di
sana-mula-mula lambungnya akan hancur secara menyakitkan, dan organ lainnya
juga akan dilalap oleh asam itu. Organisme tersebut akan mati karena memakan
dirinya sendiri hidup-hidup.
Cairan di dalam lambung memperoleh
kemampuan menghancurkan protein setelah melalui serangkaian reaksi kimia.
Bayangkanlah organisme yang sedang berevolusi, namun transformasi kimia ini
tidak dapat terjadi di dalam lambungnya. Jika cairan di dalam lambung tidak
mampu menghancurkan protein, organisme tersebut tidak akan mampu mencerna
makanan, dan pada akhirnya akan mati dengan sebongkah makanan yang tidak
tercerna dalam lambungnya.
Marilah kita melihat hal ini dari sudut
pandang yang berbeda. Sel-sel lambung memproduksi asam di dalam perut. Baik sel
ini maupun sel lain di bagian tubuh lain (misalnya sel mata) merupakan sel
kembar yang berasal dari pembelahan sel tunggal awal di dalam rahim ibu. Lebih
jauh lagi, kedua jenis sel ini mempunyai kombinasi genetis yang sama. Ini
berarti, bank data pada kedua sel sama-sama mengandung informasi genetis
tentang protein yang dibutuhkan mata dan asam yang digunakan di dalam lambung.
Namun, dengan ketundukan pada perintah dari suatu sumber yang tidak diketahui,
di antara jutaan informasi yang ada, sel mata hanya menggunakan informasi untuk
mata dan lambung hanya menggunakan informasi untuk lambung. Apa yang terjadi
andaikan sel mata yang memproduksi protein yang dibutuhkan mata (karena sesuatu
hal yang tidak diketahui) mulai memproduksi asam yang digunakan di dalam
lambung-karena memang memiliki informasi yang dibutuhkan untuk memproduksinya?
Andaikan hal seperti ini terjadi, seseorang akan melumat dan mencerna matanya
sendiri.
Marilah kita teruskan meneliti
keseimbangan menakjubkan di dalam tubuh kita:
Proses pencernaan selanjutnya juga
terencana dengan baik. Bagian makanan hasil cernaan yang berguna diserap oleh
lapisan usus halus dan berdifusi dalam darah. Lapisan usus halus ditutupi
lipatan-lipatan lateral yang mirip kain kusut. Dalam setiap lipatan terdapat
lipatan lebih kecil yang disebut "villus". Lipatan ini meningkatkan
penyerapan usus secara luar biasa. Pada permukaan-atas sel yang meliputi villus
terdapat tonjolan kecil yang disebut mikrovillus. Tonjolan ini menyerap makan
dan berfungsi sebagai pompa. Bagian-dalam pompa ini terhubung dengan sistem
peredaran darah melalui sistem pengangkutan yang dilengkapi dengan berbagai
rute. Beginilah cara zat gizi yang telah diserap mencapai seluruh tubuh melalui
sistem peredaran darah. Setiap villus memiliki hampir 3000 mikrovillus. Daerah
sebesar satu milimeter persegi pada lapisan usus halus ditutupi oleh
kurang-lebih 200 juta mikrovillus. Pada daerah seluas satu milimeter persegi,
200 juta pompa bekerja tanpa rusak atau lelah untuk mempertahankan hidup manusia.
Pompa yang begitu banyak ini, yang normalnya mengambil wilayah yang sangat
luas, dimampatkan ke dalam ruang yang sangat kecil. Sistem ini mempertahankan
hidup manusia dengan memastikan tubuh memanfaatkan makanan yang dikonsumsi
semaksimal mungkin.
Pernapasan
Sistem pernapasan didasarkan pada
keteraturan yang rumit. Udara dingin atau kotor yang kita hirup dapat berdampak
buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, udara harus dihangatkan dan dibersihkan
sebelum dihirup. Hidung kita diciptakan sesuai untuk pekerjaan ini. Bulu dan
selaput lendir pada dinding lubang hidung menyaring udara dengan menangkap
partikel debu di dalamnya. Sementara itu, udara dihangatkan ketika mengalir
sepanjang lubang hidung. Tulang-tulang hidung memiliki bentuk khusus, sehingga
udara yang terhirup baru akan menuju paru-paru setelah berputar beberapa kali
di dalam hidung dan menjadi hangat. Struktur yang memungkinkan udara mengalir
beberapa kali dalam sebuah tulang yang kecil pastilah merupakan hasil
perancangan. Jika manusia mencoba meniru efek ini, pengendalian pergerakan
udara hanya mungkin terjadi melalui perhitungan yang rumit dan spesifik. Fakta
bahwa struktur khusus ini ada untuk memenuhi kebutuhan sistem lain-yakni
membersihkan dan menghangatkan udara yang mengalir ke paru-paru-adalah bukti
bahwa kedua sistem ini diciptakan secara khusus oleh Pencipta yang sama.
Setelah semua tahapan ini, udara sampai ke tabung pernapasan setelah
dilembapkan dan dibebaskan dari debu.
Kerangka
Kerangka adalah mukjizat rekayasa
tersendiri, yang merupakan sistem bangunan pendukung tubuh. Kerangka melindungi
organ-organ utama seperti otak, jantung dan paru-paru, dan mewadahi organ-organ
bagian dalam. Kerangka melengkapi tubuh manusia dengan kemampuan bergerak yang
unggul, yang tidak dapat ditiru oleh mekanisme tiruan apa pun. Jaringan tulang
bukanlah anorganik sebagaimana yang disangka orang. Jaringan tulang adalah
tempat penyimpanan mineral pada tubuh yang terdiri atas berbagai mineral
penting seperti kalsium dan fosfat. Sesuai dengan kebutuhan tubuh, kerangka
menyimpan mineral tersebut atau mengirimkannya ke tubuh. Di samping itu semua,
tulang belulang juga memproduksi sel darah merah.
Selain pemfungsiannya yang sempurna dan
seragam, kerangka juga disusun oleh tulang-belulang dengan struktur luar biasa.
Karena bertugas menunjang dan melindungi tubuh, tulang diciptakan dengan
kemampuan dan kekuatan untuk memenuhi fungsi tersebut. Kondisi terburuk yang
mungkin terjadi juga sudah dipertimbangkan. Misalnya, tulang paha dapat membawa
beban seberat satu ton pada saat tegak lurus. Yang mengejutkan, pada setiap
langkah, tulang membawa beban sebesar tiga kali berat tubuh. Ketika seorang
atlet melakukan loncat galah dan mendarat di tanah, setiap sentimeter persegi
tulang pinggulnya mendapat tekanan sebesar 1400 kilogram. Apa yang membuat
struktur ini, yang terbentuk oleh pembelahan dan penggandaan sebuah sel induk,
menjadi begitu kuat? Jawaban pertanyaan ini tersembunyi dalam penciptaan tulang
yang tiada bandingannya.
Sebuah contoh dari teknologi masa kini
akan menolong menjelaskan hal ini lebih jauh. Konstruksi bangunan yang besar
dan tinggi menggunakan sistem tangga-tangga. Unsur-unsur pendukung konstruksi
dalam teknik ini tidak berstruktur monolitis, tetapi terdiri atas palang yang malang melintang,
membentuk tangga. Melalui perhitungan rumit yang hanya dapat dilakukan
komputer, kita dapat membangun jembatan dan pabrik yang lebih kuat dan lebih
murah.
Struktur-dalam tulang mirip dengan
sistem tangga-tangga yang digunakan pada konstruksi jembatan dan menara tersebut.
Satu-satunya perbedaan yang penting adalah bahwa sistem tulang lebih rumit dan
lebih canggih daripada rancangan manusia. Dengan sistem ini, tulang sangatlah
kuat, tetapi cukup ringan sehingga nyaman digunakan oleh manusia. Andai saja
yang terjadi adalah sebaliknya-andai bagian-dalam tulang itu keras dan penuh
sebagaimana bagian-luarnya-tulang akan terlalu berat untuk dibawa manusia dan
akan mudah pecah atau retak oleh hantaman ringan karena strukturnya keras dan
kaku.
Rancangan tulang yang sempurna membantu
kita menjalani kehidupan dengan mudah. Bahkan kita melakukan pekerjaan yang
sulit tanpa perlu merasa sakit. Keistimewaan lain struktur tulang adalah
kelenturannya pada beberapa bagian tubuh. Misalnya, selain melindungi organ
utama tubuh seperti jantung dan paru-paru, tulang rusuk juga dapat mengembang
dan mengempis agar udara dapat bergerak keluar-masuk paru-paru.
Elastisitas tulang dapat berubah pada
masa tertentu. Misalnya pada wanita, tulang pinggul memanjang pada bulan-bulan
terakhir kehamilan dan bergerak saling menjauh. Ini sangat penting, sebab
dengan adanya pemanjangan ini, saat dilahirkan, kepala bayi dapat keluar dari
rahim ibu tanpa remuk.
Aspek-aspek keajaiban tulang tidak
terbatas pada hal-hal di atas. Selain kelenturan, daya tahan, dan
keringanannya, tulang juga mampu memperbaiki diri. Kalau ada tulang yang patah,
manusia tinggal menjaga agar tulang ini tidak bergerak, sementara tulang
memperbaiki dirinya sendiri. Jelaslah bahwa proses ini, seperti proses-proses
lain dalam tubuh, merupakan proses yang sangat kompleks dan melibatkan kerja
sama antara jutaan sel.
Hal penting lain yang patut direnungkan
adalah kemampuan gerak kerangka tubuh. Pada setiap langkah, ruas-ruas tulang
belakang yang menyusun tulang punggung kita bergerak saling menimpa. Gerakan
dan gesekan yang terus-menerus antara ruas-ruas tulang ini semestinya
menyebabkan aus pada tulang belakang. Untuk mencegah hal ini, di antara
ruas-ruas tulang belakang terdapat tulang rawan yang berbentuk cakram, yang
disebut "piringan sendi". Piringan sendi ini berfungsi sebagai
peredam kejut. Pada setiap langkah, ada gaya
yang dikenakan tanah pada tubuh sebagai reaksi terhadap berat tubuh. Gaya ini tidak merusak
tubuh karena adanya peredam kejut ini, yang bentuk melengkungnya dapat
"mendistribusikan gaya ".
Tanpa adanya kelenturan tulang belakang dan struktur khusus yang mengurangi gaya reaksi tanah ini, gaya yang dikenakan tanah
akan langsung diteruskan ke tulang tengkorak dan ujung atas tulang belakang
akan menghancurkan tengkorak dan menembus otak.
Jejak-jejak penciptaan juga terlihat
pada permukaan persendian. Sendi tulang tidak perlu dilumasi meskipun bergerak
terus-menerus sepanjang usia manusia. Para
ahli biologi melakukan penelitian untuk menemukan penyebabnya: bagaimana
gesekan pada persendian tersebut diatasi?
Semua ini menunjukkan bahwa tubuh
manusia merupakan hasil perancangan yang sempurna, dan penciptaan yang unggul.
Perancangan sempurna ini membantu manusia membuat beraneka ragam gerakan secara
tangkas dan mudah
Bayangkan saja andai segala sesuatu
tidak begitu sempurna dan seluruh kaki terbentuk dari satu tulang panjang.
Tentulah kita akan sulit berjalan dan tubuh kita akan canggung dan susah
bergerak. Duduk pun akan sukar, dan tulang kaki akan mudah patah karena
mengalami gaya
tekan selama pergerakannya. Namun kenyataannya, kerangka tubuh manusia memiliki
struktur yang memungkinkan segala jenis gerakan tubuh.
Allah telah menciptakan, dan masih
terus menciptakan semua keistimewaan kerangka tubuh. Allah mengajak manusia,
yang telah diciptakan-Nya, untuk memikirkan hal ini: …Perhatikanlah
dengan saksama, bagaimana tulang-tulang Kami susun dan bagaimana Kami
menyelimutinya dengan daging…. (QS. Al-Baqarah, 2:259)
Manusia harus merenungkan hal ini,
merasakan kekuasaan Allah yang telah menciptakannya, serta bersyukur
kepada-Nya. Jika tidak demikian, dia akan sangat merugi. Allah, yang
menciptakan tulang-tulang dan menyelimutinya dengan daging, mampu mengulang
penciptaannya. Ini dinyatakan dalam ayat:
Tidakkah
manusia melihat bagaimana Kami menciptakannya dari setetes mani, namun kemudian
menjadi penentang yang nyata! Mereka membuat perumpamaan tentang Kami dan
melupakan penciptaan dirinya sendiri, dan mengatakan, "Siapa yang akan
menghidupkan tulang-tulang ini jika mereka telah menjadi abu?" Katakanlah,
"Tulang-tulang itu akan dihidupkan kembali oleh Dia yang menciptakan-Nya
pertama kali. Dia Maha Mengetahui atas segala makhluk-Nya."(QS. Yaasin,
36: 77-79)
Koordinasi
Tubuh
Dalam tubuh manusia, semua sistem
bekerja secara serentak dan terkoordinasi serta sepenuhnya serasi untuk suatu
tujuan yang pasti, yakni agar tubuh tetap hidup. Gerakan terkecil yang kita
lakukan setiap hari sekalipun, seperti bernapas dan tersenyum, merupakan hasil
koordinasi yang sempurna dalam tubuh manusia.
Di dalam tubuh kita terdapat suatu
jaringan terkoordinasi yang sangat rumit dan lengkap, yang bekerja tanpa henti.
Tujuannya adalah kesinambungan kehidupan. Koordinasi ini terutama terlihat
dalam sistem gerak tubuh, karena untuk gerakan terkecil pun, sistem kerangka
tubuh, otot, dan sistem saraf harus bekerja sama dengan sempurna.
Prasyarat koordinasi tubuh adalah
adanya sistem penyampaian informasi yang benar. Hanya dengan penyampaian
informasi yang benarlah, dapat dibuat penilaian yang baru. Untuk melakukan
penilaian ini, suatu jaringan kecerdasan yang sangat canggih bekerja dalam
tubuh manusia.
Untuk melakukan suatu tindakan yang
terkoordinasi, pertama harus diketahui lebih dahulu organ-organ tubuh yang
terlibat serta hubungan di antaranya. Informasi ini berasal dari mata,
mekanisme keseimbangan di telinga dalam, otot, sendi, dan kulit. Setiap detik,
miliaran informasi diproses dan dievaluasi, lalu keputusan baru diambil sesuai
dengan informasi tersebut. Manusia bahkan tidak menyadari proses yang terjadi
sangat cepat di dalam tubuhnya ini. Dia hanya bergerak, tertawa, menangis,
berlari, makan, dan berpikir. Dia tak perlu bersusah-payah untuk melakukan
berbagai tindakan ini. Untuk sebuah senyum ringan pun, ada tujuh belas otot
yang harus bekerja sama secara serentak. Kalau ada satu saja di antara
otot-otot tersebut tidak berfungsi atau gagal fungsi, ekspresi wajah pun
berubah. Untuk berjalan, 54 otot pada kaki, tungkai, paha, dan punggung harus
bekerja sama.
Kesempurnaan koordinasi tubuh ini dapat
lebih dipahami melalui contoh berikut. Untuk mengangkat tangan saja, pundak
harus dibengkokkan, otot lengan belakang dan depan-disebut "trisep"
dan "bisep"-harus dikerutkan dan diregangkan, dan otot-otot di antara
siku dan pergelangan tangan harus memelintir pergelangan tangan. Dalam setiap
bagian gerakan, jutaan reseptor di dalam otot segera menyampaikan informasi ke
sistem saraf pusat mengenai posisi otot tersebut. Sebagai tanggapannya, sistem
saraf pusat memberi tahu otot-otot tersebut tentang apa yang perlu dilakukan
berikutnya. Tentu saja manusia tidak menyadari satu pun proses ini. Manusia
hanya berkeinginan mengangkat tangannya, dan segera melakukannya.
Sebagai contoh, untuk menjaga agar
badan tegap, banyak paket informasi yang diperoleh dari miliaran reseptor di
dalam otot lengan, kaki, tulang punggung, perut, dada, dan leher dievaluasi dan
perintah yang sama banyaknya diberikan kepada otot setiap detik.
Kita juga tidak perlu bersusah-payah
untuk berbicara. Manusia tidak pernah merencanakan sejauh apa pita-pita suara
terpisah, seberapa sering pita-pita ini harus bergetar, bagaimana urutannya,
berapa sering dan ratusan otot yang mana di dalam mulut, lidah, dan
kerongkongan yang harus dikerutkan dan diregangkan. Manusia juga tidak
menghitung berapa liter udara yang harus dihirup ke dalam paru-paru, seberapa
cepat dan dalam frekuensi berapa udara ini harus diembuskan. Kita tidak akan
mampu melakukannya andaipun kita mau. Satu kata yang diucapkan dari mulut pun
merupakan hasil kerja sama beberapa sistem, mulai dari sistem pernapasan hingga
sistem saraf, dari otot hingga tulang.
Apa yang terjadi jika koordinasi ini
terganggu? Ekspresi lain mungkin akan muncul pada wajah kita ketika kita ingin
tersenyum, atau kita mungkin tidak mampu berbicara atau berjalan sesuai
keinginan kita. Namun, kenyataannya kita bisa tersenyum, berbicara, berjalan
semau kita tanpa ada gangguan, karena segala sesuatu yang disebutkan di sini
tercapai sebagai hasil Penciptaan, yang secara logika mengharuskan adanya
"kekuatan dan tenaga yang tak terhingga".
Oleh karena itulah, manusia seharusnya
selalu ingat bahwa eksistensi dan hidupnya ini ada berkat Penciptanya, Allah.
Tidak ada alasan bagi manusia untuk bersikap angkuh atau sombong. Kesehatan,
kecantikan, atau kekuatannya bukanlah hasil kerjanya sendiri, dan ini semua
tidak diberikan selamanya. Ia tentu saja akan menjadi tua, kehilangan kesehatan
dan kecantikannya. Di dalam Alquran, hal ini dinyatakan sebagai berikut:
Dan apa saja
yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal.
Maka, apakah kamu tidak memahaminya? (Surat
al-Qashas: 60)
Jika ingin mendapatkan kedudukan
seperti tersebut dalam ayat di atas, kekal di alam akhirat, manusia harus
bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan yang telah dilimpahkan kepadanya
dan menempuh kehidupan sesuai dengan perintah-Nya.
Sebagaimana terlihat dalam
contoh-contoh tadi, semua organ dan sistem dalam tubuh manusia mengandung
sifat-sifat yang menakjubkan. Manakala sifat-sifat ini diteliti, manusia akan
melihat keseimbangan-keseimbangan rumit yang mendasari keberadaan dirinya,
keajaiban dalam penciptaan dirinya, dan akan memahami kembali keagungan seni
Allah, sebagaimana dicontohkan dalam diri manusia.
Hati
Hati yang terletak di sebelah kanan
atas rongga perut berfungsi sebagai penyaring istimewa di dalam sistem
peredaran darah. Sementara ginjal menyaring kelebihan zat-zat sederhana yang
terlarut dalam air, hati membersihkan kelebihan zat-zat kompleks seperti obat
dan hormon.
Menunjang logistik sistem kekebalan:
Hati tidak hanya berfungsi sebagai penyaring makanan dan kelebihan proses
metabolisme, tetapi juga memproduksi globulin (zat kekebalan) dan enzim
(kumpulan zat yang dapat memperbaiki pembuluh darah).
Membersihkan bakteri: Sel-sel
Kupffer di hati menelan bakteri yang terdapat dalam darah yang melewati hati,
terutama darah dari usus. Kalau jumlah partikel atau produk samping dalam darah
meningkat, sel-sel Kupffer juga akan bertambah jumlahnya untuk menyaring dan
memisahkan zat-zat ini dari darah.
Menghasilkan sumber energi tubuh:
Salah satu fungsi hati yang paling utama adalah produksi glukosanya, yang
merupakan sumber energi utama metabolisme.
Glukosa yang diterima setiap hari dari
makanan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati. Hati terus-menerus
mengendalikan kadar glukosa darah. Selagi tidak ada makanan masuk di antara
waktu makan dan kadar gula darah mulai menurun, hati mengubah simpanan glikogen
menjadi glukosa dan membebaskannya ke dalam darah. Dengan demikian, kadar
glukosa tidak diperbolehkan menurun secara drastis. Hati juga dapat memproduksi
glukosa dari asam lemak dan asam amino, sebagaimana hati dapat mengubah jenis
karbohidrat lain-yang tidak digunakan dalam memproduksi energi-menjadi glukosa.
Menyimpan darah: Hati memiliki
struktur yang dapat mengembang atau mengempis. Dengan kemampuan ini, hati dapat
menyimpan maupun membebaskan darah ke pembuluh darah halus.
Dalam tubuh yang sehat, hati dapat
menyimpan hingga 10% total darah dalam tubuh atau sekitar 450 mililiter darah.
Dalam beberapa kondisi, misalnya ketika terdapat kelainan jantung, jumlah darah
yang beredar dalam tubuh menjadi terlalu banyak sehingga membebani jantung,
yang harus memompanya ke seluruh tubuh. Dalam kondisi seperti ini, hati
menggandakan kapasitas penyimpanan darahnya, sehingga mampu menyimpan hingga 1
liter darah. Dengan demikian, hati memungkinkan jantung bekerja pada rentang
kerja yang aman.
Jika kebutuhan darah meningkat
(misalnya saat berolahraga), hati akan membebaskan darah yang disimpannya ke
dalam sistem peredaran dan memenuhi kebutuhan darah tubuh.
Bekerja hemat: Ketika glukosa
dikonsumsi otot, asam laktat sebagai suatu kelebihan metabolisme akan
dihasilkan. Selama berada dalam otot, asam laktat menyebabkan rasa nyeri dan
menghambat pergerakan otot. Hati mengumpulkan asam ini dari otot dan dapat
mengubahnya kembali menjadi glukosa.
Memproduksi sel darah merah baru dan
menggantikan sel darah mati: Limpa dan hati adalah tempat sel darah merah
diproduksi untuk mengganti sel-sel darah merah mati, dan juga tempat sebagian
besar protein diuraikan dan digunakan kembali sebagai asam amino untuk berbagai
tujuan. Hati adalah organ tubuh tempat disimpannya zat besi, yang berperan
penting dalam tubuh.
Hati merupakan cadangan tubuh yang
paling lengkap. Semua mineral, protein, sejumlah kecil lemak, dan vitamin
disimpan dalam hati. Bilamana perlu, hati mengirim zat yang tersimpan ke bagian
tubuh yang memerlukannya dengan cara sesingkat mungkin. Hati secara cermat
mengontrol apakah tubuh memiliki cukup energi, melalui sistem yang cerdas.
Semua organ di dalam tubuh terkait dengan hati.
Mampu memperbaiki dirinya sendiri:
Hati mampu memperbaiki dirinya sendiri. Jika bagian tertentu rusak, sel-sel
lainnya akan mengganti bagian yang rusak ini dengan cara segera meningkatkan
jumlahnya. Jika dua pertiga organ ini diamputasi pun, bagian yang tersisa dapat
membentuk dan melengkapi hati hingga utuh kembali.
Ketika sedang memperbaiki diri, organ
ini mengeluarkan sel-sel yang rusak atau mati dari lingkungannya dan
menggantikannya dengan sel-sel baru. Sel hati terbentuk secara khusus, sehingga
mampu menjalankan lebih dari 500 operasi sekaligus. Hati biasanya menjalankan
semua operasi ini tidak secara berurutan tetapi secara bersamaan.
Kulit
Kulit merupakan jaringan yang luas,
tetapi tetap merupakan satu bagian yang integral. Kulit mampu meningkatkan dan
menurunkan suhu tubuh, kokoh namun sangat indah, dan melindungi tubuh secara
efektif terhadap pengaruh lingkungan.
Seperti struktur lain, jaringan kulit
merupakan organ penting dan ketidakhadirannya akan membahayakan hidup manusia.
Luka pada satu bagian saja, jika menyebabkan kehilangan cairan tubuh, dapat
mengakibatkan kematian. Dengan keistimewaan yang dimilikinya, kulit adalah
organ yang dapat menyangkal teori evolusi sendirian. Makhluk hidup tidak
mungkin dapat bertahan hidup bila jaringan kulit belum tersusun atau baru
tersusun sebagian, walaupun organ-organ yang lain telah terbentuk. Hal ini
menunjukkan bahwa semua bagian tubuh makhluk hidup telah dibentuk utuh dan
sempurna pada saat yang bersamaan. Artinya, bagian-bagian tubuh tersebut telah
diciptakan
Di bawah kulit yang tersusun dari
beberapa struktur yang sangat berbeda, terdapat lapisan yang tersusun dari
lipida. Lapisan lipida ini berfungsi sebagai penyekat terhadap panas. Di atas
lapisan ini terdapat bagian yang tersusun dari protein, yang menyebabkan kulit
bersifat elastis.
Pada kedalaman satu sentimeter di bawah
kulit, terdapat lapisan-lapisan yang dibentuk oleh lipida dan protein, yang
mengandung bermacam-macam pembuluh. Gambaran ini tidak indah, bahkan
menakutkan. Kulit menutupi struktur-struktur tersebut, memberikan keindahan
pada tubuh dan melindungi diri kita dari pengaruh lingkungan. Semua hal itu
sudah cukup untuk menunjukkan betapa pentingnya keberadaan kulit bagi tubuh
kita.
Kulit memiliki fungsi-fungsi yang
sangat penting bagi tubuh kita. Beberapa di antaranya adalah:
Kulit mencegah gangguan keseimbangan
cairan dalam tubuh: Kedua sisi epidermis (lapisan luar kulit) bersifat
kedap air. Keistimewaan ini digunakan untuk mengontrol konsentrasi cairan dalam
tubuh. Kulit adalah organ yang lebih penting dari telinga, hidung, bahkan mata.
Kita dapat tetap hidup tanpa organ indriawi lain, tetapi manusia tidak mungkin
dapat bertahan hidup tanpa kulit. Tanpa kulit, tidak mungkin air, sebagai
cairan terpenting bagi tubuh manusia, dapat disimpan dalam tubuh.
Kulit bersifat kuat dan lentur:
Sebagian besar sel epidermis adalah sel mati. Sebaliknya, dermis tersusun atas
sel-sel hidup. Nantinya, sel-sel epidermis mulai kehilangan ciri-ciri seluler
dan berubah menjadi zat yang keras disebut keratin. Keratin merekatkan sel-sel
mati tersebut dan membentuk pelindung bagi tubuh. Mungkin terpikir bahwa kita
akan lebih terlindung bila keratin lebih tebal dan keras, tetapi sesungguhnya
tidaklah demikian. Bila kulit kita sekeras dan setebal kulit badak, kita akan
kehilangan keleluasaan dalam bergerak.
Pada makhluk hidup apa pun, kulit tidak
pernah lebih tebal dari yang dibutuhkan. Struktur kulit memiliki keseimbangan
dan kontrol yang sangat baik. Misalkan sel-sel epidermis mati terus-menerus dan
tidak pernah berhenti. Pada kondisi ini, kulit kita akan terus menebal, dan
menjadi setebal kulit buaya. Namun, hal ini tidak pernah terjadi. Tebal kulit
selalu pas. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Bagaimana sel-sel kulit
mengetahui pada ketebalan mana proses kematian sel harus berhenti?
Sangat tidak masuk akal bila kita
menyatakan bahwa sel-sel dalam jaringan kulit mampu menentukan sendiri kapan
mereka harus berhenti, atau bahwa semua hanyalah kebetulan. Struktur kulit
menunjukkan desain yang jelas, dan tiada keraguan Allah yang Maha Memelihara
seluruh dunia, Yang Maha Esa, yang menciptakan semua rancangan ini.
Kulit memiliki mekanisme untuk
mendinginkan suhu tubuh pada cuaca panas: Dermis (lapisan di bawah
epidermis) dikelilingi pembuluh-pembuluh yang sangat tipis, yang tidak hanya
mengalirkan nutrisi ke kulit, tetapi juga mengawasi kadar darah di dalamnya.
Ketika suhu tubuh meningkat, pembuluh darah halus akan mengembang dan membantu
agar darah yang terlalu panas dapat diangkut ke lapisan luar kulit, yang
relatif lebih dingin, dan panas akan dilepaskan. Mekanisme lain untuk
mendinginkan tubuh adalah berkeringat: kulit manusia memiliki banyak lubang
kecil yang biasa disebut pori-pori. Pori-pori ini mencapai lapisan terbawah
kulit, tempat adanya kelenjar keringat. Kelenjar ini akan mengeluarkan air
(yang didapat dari darah) melalui pori-pori sebagai keringat. Keringat ini
menggunakan panas tubuh untuk menguap, sehingga suhu tubuh pun menurun.
Kulit mempertahankan panas di dalam
tubuh pada cuaca dingin: Pada cuaca dingin, kegiatan kelenjar keringat
melambat dan pembuluh darah halus menyempit. Hal tersebut akan menurunkan
peredaran darah di bawah kulit, dan ini mencegah terlepasnya panas dari tubuh.
Semua gambaran di atas menunjukkan
bahwa kulit adalah organ yang sempurna, yang secara khusus diciptakan untuk
memudahkan kehidupan kita. Kulit melindungi kita, berfungsi sebagai pendingin
dan pemanas, dan memudahkan pergerakan tubuh karena sifatnya yang lentur. Dan
lebih dari semua itu, kulit sangat indah dilihat.
Kita bisa saja memiliki kulit yang
tebal dan kasar. Kita dapat pula memiliki kulit yang tidak lentur, yang akan
retak bila kita menjadi gendut. Kita dapat memiliki kulit yang bisa menyebabkan
kita pingsan kepanasan pada musim panas atau menyebabkan kita beku di musim
dingin. Namun, Allah yang telah menciptakan kita, telah menutupi tubuh kita
dengan sangat baik dan indah. Dialah "Yang Menciptakan, Yang Mengadakan,
Yang Membentuk Rupa." (Surat
al Hasyr: 24).
Jantung
Jantung adalah bagian terpenting pada
sistem peredaran darah, menghubungkan 100 triliun sel pada tubuh manusia satu
demi satu. Jantung memiliki empat ruangan yang memompa darah bersih
(kaya-oksigen) dan darah kotor (kaya-karbondioksida) ke berbagai bagian tubuh
tanpa tercampur. Katupnya berfungsi sebagai pengaman. Jantung bergantung pada
keseimbangan yang sangat rapuh.
Jantung kita, yang tidak pernah
berhenti berdenyut selama kita hidup, adalah salah satu bukti ciptaan Allah
yang paling jelas.
Jantung mulai berdenyut semenjak bayi
berada dalam rahim ibunya, dan akan bekerja tanpa henti seumur hidup, dengan
irama 70-100 denyut per menit. Jantung hanya beristirahat selama setengah detik
antara setiap denyut dan ia berdenyut kira-kira 10.000 kali dalam sehari. Kalau
melihat rentang umur manusia, kita akan mendapatkan angka yang sangat sukar
dihitung.
Semua struktur jantung, yang urutan
kerjanya teramat rumit, dirancang secara khusus. Di dalam jantung, setiap
detail telah dipertimbangkan: darah bersih dan darah kotor tidak saling
bercampur, pengaturan tekanan tubuh, kerja yang dibutuhkan untuk mengantar
nutrisi ke seluruh tubuh, dan sistem-sistem yang memompa darah hanya sebanyak
yang dibutuhkan. Jantung dirancang sesuai dengan semua kebutuhan tersebut.
Di dalam jantung, yang merupakan
perancangan yang keajaiban, terdapat sistem yang begitu rumit, tidak mungkin ia
terbentuk secara kebetulan. Semua kemampuan ini menghadirkan bagi kita
perancangnya, yaitu Allah Pemelihara seluruh alam, Yang menciptakan tanpa cacat
dan tanpa contoh.
Beberapa ciri-ciri jantung adalah
sebagai berikut:
Jantung terletak di tempat yang
sangat terlindung di dalam tubuh: Jantung yang merupakan salah satu organ
terpenting, dirancang khusus untuk ditempatkan di dalam rongga dada sehingga
terlindung dari luar.
Darah bersih tidak bercampur dengan
darah kotor: Di dalam jantung, darah bersih dan darah kotor senantiasa
bergerak. Suatu jaringan khusus membagi jantung menjadi empat ruangan yang
berbeda-beda. Bagian atas terdiri atas serambi kanan dan kiri yang merupakan
ruang pengisian. Serambi mengalirkan darah ke bilik di bawahnya. Berkat
pengaturan yang rapi, darah bersih dan darah kotor tidak pernah bercampur.
Jantung mengatur tekanan darah
sehingga tidak membahayakan organ tubuh: Jantung bekerja tidak seperti satu
pompa tunggal, tetapi seperti dua pompa yang berdampingan, yang memiliki bilik
dan serambi sendiri-sendiri. Pemisahan ini juga membagi dua sistem peredaran
darah. Bagian kanan jantung mengirim darah bertekanan rendah ke paru-paru,
sedangkan bagian kiri memompakan darah bertekanan tinggi ke seluruh tubuh. Pengaturan
tekanan ini sangat penting, sebab jika darah yang dipompakan ke paru-paru
memiliki tekanan sama dengan darah yang dikirim ke seluruh tubuh, paru-paru
dapat pecah karena tidak kuat menahan tekanan. Keseimbangan yang sempurna pada
jantung tidak memungkinkan masalah seperti ini terjadi di paru-paru, karena
jantung telah dirancang tanpa cacat.
Jantung berfungsi sebagai alat
transportasi beberapa bahan yang dibutuhkan organ tubuh: Darah bersih dari
jantung diangkut ke jaringan melalui aorta. Darah yang mengandung banyak
oksigen tersebut disalurkan ke seluruh sel melalui pembuluh darah. Selama
beredar di dalam pembuluh kapiler, darah tidak hanya menyalurkan oksigen,
tetapi juga zat lain, seperti hormon, makanan, dan beberapa jenis yang lain ke
jaringan.
Jantung memiliki katup yang mengatur
arah aliran darah dan bekerja dengan sangat serasi: Di dalam jantung
terdapat katup pada setiap ruangan, yang mencegah darah mengalir ke arah
berlawanan. Katup antara bilik dan serambi terbuat dari jaringan berserat dan
dilekatkan oleh otot yang sangat tipis. Jika salah satu otot tidak berfungsi,
darah berlebih akan bocor memasuki serambi. Hal ini dapat mengakibatkan
penyakit jantung, bahkan bisa menyebabkan kematian. Kondisi seperti ini hanya
dijumpai dalam orang yang mengidap penyakit.
Jantung memompakan sejumlah darah
yang diperlukan, menuruti kondisi yang berubah-ubah: Jumlah darah yang
dipompakan oleh jantung berubah sesuai kebutuhan tubuh. Dalam kondisi normal,
jantung berdenyut 70 kali per menit. Pada saat tubuh berolahraga dan otot
memerlukan oksigen lebih banyak, jantung meningkatkan pompaan darah sampai 180
kali per menit. Apa yang terjadi andai jantung tidak berfungsi seperti ini?
Andai jantung bekerja dengan kecepatan pemompaan yang normal di saat tubuh
memerlukan lebih banyak energi, keseimbangan akan terganggu dan tubuh dapat
cedera. Akan tetapi, hal seperti itu tidak terjadi karena struktur jantung
sangat sempurna. Tanpa perlu manusia mengaturnya, jantung sudah mengatur
sendiri jumlah darah yang ia pompakan
Meski tidak dikendalikan manusia,
jantung berfungsi sebagaimana mestinya: Jumlah darah yang dipompa jantung
dikendalikan oleh sebuah sistem saraf khusus. Saat kita tidur maupun terjaga,
sistem saraf kita dengan sendirinya mengatur jumlah darah yang dipompa dan
kecepatan pompaan. Sungguh sempurna struktur jantung yang mengatur kapan, di
mana, dan bagaimana darah diperlukan. Karena jantung tidak mungkin bisa
membentuk sistem sendiri dan karena sistem yang sempurna ini tidak mungkin
terbentuk secara kebetulan, ini menunjukkan bahwa jantung diciptakan. Allah,
yang memiliki pengetahuan tak terbatas, merancangnya dengan sangat sempurna.
Jantung bekerja dengan sistem
elektrik khusus: Otot yang membuat jantung berdenyut (dikenal sebagai otot
jantung) berbeda dengan otot lain dalam tubuh. Sel otot biasa berkontraksi
ketika dirangsang oleh sistem saraf, sedangkan otot jantung mengerut dengan
sendirinya. Sel otot jantung mampu memulai dan menyebarkan arus listrik
sendiri. Meskipun setiap sel memiliki kemampuan ini, tak ada yang mengerut
sendiri-sendiri dan melawan perintah dari sistem yang mengendalikannya. Dengan
kata lain, sel-sel tersebut tidak pernah menimbulkan kekacauan yang mengganggu
kerja jantung. Saat sebagian sel mengerut, sebagian yang lain beristirahat. Sel-sel
yang membentuk rantai ini bertindak bersama-sama sesuai tiap perintah yang
diberikan oleh sistem. Lagi-lagi, sebuah keserasian yang sangat sempurna tengah
berlangsung.
Seperti terlihat dalam ciri-cirinya,
struktur jantung memperlihatkan kesempurnaan rancangan, bahwa ia diciptakan,
sehingga mengharuskan adanya Sang Pencipta. Hal ini menunjukkan kita kepada
Allah, Sang Pemelihara dunia dan segala isinya, Yang tidak tampak, Yang
memperlihatkan diri-Nya kepada kita melalui segala sesuatu yang diciptakan-Nya.
Demikian itu ialah Allah Tuhan kamu;
tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan
Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al-An'am: 102).
Tangan
Tangan kita, yang dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengaduk secangkir teh, membuka halaman surat kabar, atau
menulis, telah dirancang sedemikian sempurna.
Ciri terpenting dari tangan adalah
kemampuannya untuk bekerja efisien dalam beragam kegiatan. Dengan dilengkapi
otot dan saraf yang sangat banyak, lengan membantu tangan kita untuk memegang
benda dengan erat atau longgar sesuai dengan kondisinya. Misalnya, tangan
manusia yang terkepal dapat memukul dengan pukulan seberat 45 kg. Sebaliknya,
tangan kita juga dapat merasakan melalui ibu jari dan jari telunjuk sehelai
kertas dengan ketebalan sepersepuluh milimeter
Jelas, kedua tindakan ini sangat
berbeda sifatnya. Yang satu memerlukan kepekaan, sedangkan yang lain memerlukan
kekuatan yang besar. Namun, kita tak perlu sedetik pun memikirkan apa yang
perlu kita lakukan ketika kita akan mengambil sehelai kertas dengan kedua jari
atau memukul dengan kepalan. Kita pun tak perlu memikirkan cara menyesuaikan
kekuatan tangan kita untuk kedua tindakan ini. Kita tak pernah berkata,
"Sekarang saya hendak memungut sehelai kertas. Saya akan menerapkan
kekuatan sebesar 500 g. Sekarang saya akan mengangkat seember air. Saya akan
menerapkan kekuatan sebesar 40 kg." Kita tidak pernah repot-repot
memikirkannya.
Alasannya adalah tangan manusia
dirancang untuk melakukan semua tindakan ini secara simultan. Tangan diciptakan
bersamaan dengan seluruh fungsinya dan semua strukturnya yang terkait.
Semua jari tangan memiliki panjang,
posisi, dan proporsi yang bersesuaian. Contohnya, kekuatan kepalan yang
dibentuk tangan yang memiliki ibu jari normal itu lebih besar daripada kekuatan
kepalan yang dibentuk tangan yang memiliki ibu jari pendek. Ini karena, dengan
panjang yang sesuai, ibu jari dapat menutupi jari-jari lainnya dan membantu
menambah kekuatan dengan mendukung jari-jari yang lain.
Keistimewaan khusus tangan lainnya
adalah tangan tidak pernah kelelahan
Dunia kedokteran dan ilmu
pengetahuan bersusah-payah berusaha membangun tangan buatan. Sejauh ini,
tangan-tangan robot yang dihasilkan memiliki kekuatan yang sama dengan tangan
manusia, tetapi ia tak memiliki kepekaan sentuhan, kesempurnaan daya gerak, dan
kemampuan melakukan beragam pekerjaan.
Banyak pakar setuju bahwa kita
tidak bisa membuat tangan robot yang memiliki fungsi tangan yang lengkap.
Insinyur Hans J. Schneebeli yang merancang tangan robot, yang dikenal sebagai
"Tangan Karlsruhe", menyatakan bahwa semakin lama dia membuat tangan
robot, semakin dia mengagumi tangan manusia. Dia menambahkan bahwa masih perlu
waktu lama sampai kita dapat membuat tangan robot yang mampu mungkin melakukan
sejumlah kecil saja pekerjaan yang dapat dilakukan tangan manusia.
Biasanya, tangan manusia
berfungsi secara berkoordinasi dengan mata. Sinyal yang sampai ke mata
diteruskan ke otak dan tangan bergerak menurut perintah yang diberikan otak.
Tentu saja, ini berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan tak diperlukan
usaha khusus untuk melakukannya. Di lain pihak, tangan robot tidak dapat
bergantung pada penglihatan dan sentuhan. Untuk setiap gerakan diperlukan
perintah yang berbeda-beda. Selain itu, tangan robot tidak mampu melakukan
bermacam-macam fungsi. Contohnya, tangan robot untuk bermain piano tidak dapat
memegang palu, dan tangan robot untuk memegang palu tidak dapat memegang telur
tanpa memecahkannya. Beberapa tangan robot yang terakhir diproduksi hanya mampu
melakukan 2-3 gerakan bersamaan, tetapi ini masih sangat primitif jika
dibandingkan dengan kemampuan tangan manusia.
Ketika Anda memikirkan kedua
tangan yang bekerjasama secara harmonis, kesempurnaan tangan ini akan lebih
gamblang lagi.
Allah merancang tangan sebagai
organ khusus bagi manusia. Dengan segala aspeknya, tangan manusia
memperlihatkan kesempurnaan dan keunikan seni ciptaan Allah.
Kesimpulan
Berbagai mekanisme menakjubkan dalam
tubuh manusia ini umumnya berfungsi tanpa sepengetahuan atau kesadarannya
manusia. Detak jantung, fungsi hati, peremajaan kulit seluruhnya terjadi di
luar pengetahuan langsung kita. Demikian pula halnya dengan ratusan organ
manusia lainnya yang tidak diuraikan di sini. Bahkan kita tidak menyadari bahwa
ginjal kita menyaring darah, lambung kita mencerna makanan yang kita makan,
gerakan usus kita, atau kerja paru-paru yang sempurna dalam membantu kita
bernapas.
Manusia baru menyadari betapa
berharganya tubuhnya ketika dia jatuh sakit dan organ tubuhnya tidak berfungsi.
Jadi, bagaimana mekanisme
sempurna ini ada pada tubuh manusia? Pertanyaan ini tidak terlalu sulit dijawab
bagi manusia beriman, yang memiliki pengetahuan untuk memahami dan merasakan
bahwa tubuhnya telah "diciptakan".
Pernyataan para pakar evolusi
bahwa tubuh ini terbentuk secara kebetulan adalah pernyataan yang menggelikan,
karena mereka menyatakan bahwa sejumlah peristiwa kebetulan dapat membentuk
suatu organisme. Akan tetapi, tubuh manusia hanya dapat berfungsi jika seluruh
organnya utuh. Manusia tanpa ginjal, jantung, atau usus tidak bisa hidup.
Meskipun organ-organ ini ada, manusia tidak mampu bertahan hidup jika
organ-organ tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, tubuh manusia
pastilah terbentuk secara utuh supaya dapat bertahan hidup dan meneruskan
kelangsungan hidup generasinya. Tubuh manusia "terbentuk secara bersamaan
dan sempurna" berartin manusia "diciptakan".
Kami telah menciptakan kamu, maka
mengapa kamu tidak membenarkan? Maka, terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang
kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
Kami telah menentukan kematian di antara kamu, Kami sekali-kali tidak dapat
dihalalkan untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu dan
menciptakan kamu kelak dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. (Surat Al Waaqi'ah: 57-61).