-->Kamu telah datang dan menceritakan tentang keadaanmu. Kamu jatuh bangkrut atas usaha yang telah kamu bina selama ini. Kamu berbicara se-akan2 kamu tidak percaya dengan keadaanmu sendiri. Demikian banyak orang yang mendatangimu dan kamu tak punya sesuatu apapun untuk membayar tagihan mereka. Demikian banyaknya hutang yang harus kamu tanggung sehingga kamu se-olah2 merasa bahwa kamulah orang yang paling menderita di dunia saat ini.
Tenang saja nak. Adakalanya
memang demikianlah perjalanan hidup anak manusia. Dengan cara demikian,
sebenarnya Allah, Tuhanmu, berkehendak memasukkanmu ke dalam golongan mereka
yang sabar. Memang benar, ada banyak cara yang Dia miliki untuk menunjukkan
kasih sayang-Nya kepada hamba yang disukai-Nya, akan tetapi cara inilah yang
kiranya Dia pilih khusus buatmu. Dibuat-Nya keadaan yang menjadikanmu 'dipaksa'
untuk belajar menahan atas segala keinginanmu. Belajar untuk menahan marah atas
amarah orang lain.
Ketika kamu berada dalam keadaan
seperti ini, tentu kamu menyadari betapa lemah dan rendahnya kedudukanmu. Bila
hidup ini diumpamakan sebagai putaran roda, tentu kamu berada pada posisi
terbawah. Semua orang yang datang kepadamu telah menempatkan diri mereka di
atasmu. Seakan mereka mempunyai hak untuk marah atau menghujatmu karena
kelalaianmu. Meskipun posisimu layak untuk dikasihi, tidak ada salahnya kamu
mengasihi mereka yang marah kepadamu. Ketahuilah, mereka tak akan berbuat
seperti itu seandainya mereka memahami arti pentingnya menangguhkan waktu
pembayaran hutang.
Sebenarnya sama saja bagi Allah
terhadap mereka yang di atas atau yang di bawah. Bagi keduanya ada banyak
kesempatan untuk meraih kebaikan di sisi-Nya. Barang siapa yang memberi jangka
waktu kepada si peminjam agar ada kemudahan untuk membayar hutangnya, maka
Allah swt. akan memberi jangka waktu yang cukup baginya untuk bertaubat sebelum
matinya, bahkan Dia akan memberi ganjaran sedekah setiap hari sejumlah harta
yang dipinjamkannya sampai yang berhutang mengembalikannya.
Bila seseorang dalam keadaan
sempit untuk membayar hutang, maka niat dan kesungguhan dalam hati untuk
membayarnya akan menjadi asbab bagi turunnya bantuan Allah dan kemudahan
dari-Nya bagi melunasi hutang-hutangnya.
Umpama saja hutangmu sebesar
gunung dan kamu menyangka berat benar untuk melunasinya, tetap saja penting
buatmu untuk berniat membayarnya. Karena barang siapa yang tidak punya niat
untuk membayar hutang, Allah swt. akan menuntutnya sebagai pencuri, bahkan
pahala kebaikannya akan dialihkan kepada yang memberi hutang dan jika masih
belum terpenuhi, maka bersiaplah menanggung dosa-dosa orang tersebut.
Bila kamu memiliki kemampuan
minimal untuk membayarnya, segerakan saja pembayaran yang dapat kamu lakukan,
karena termasuk sebaik-baik manusia adalah mereka yang mudah mengembalikan
hutang. Dan barang siapa yang menunda-nunda pembayaran hutang padahal ia mampu
untuk melakukannya, maka akan bertambahlah satu dosa baginya setiap hari sampai
dia melunasinya.
Anakku, bila saat ini kamu
dililit hutang sedemikian rupa dan kamu belum mampu melunasinya, bacalah
sebanyak-banyaknya ayat di bawah ini,
Katakanlah, "Wahai Tuhan
yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (QS 3:26)
Dan berikut ini adalah doa
pelengkap yang seharusnya kamu sering
memanjatkan kepada-Nya agar kamu mudah membayar hutang,
memanjatkan kepada-Nya agar kamu mudah membayar hutang,
"Ya Allah, cukupkanlah aku
dengan apa saja yang Engkau halalkan dari melakukan apa saja yang Engkau
haramkan. Juga kayakanlah aku dengan keutamaan-Mu dari siapa saja
selain-Mu."
Atau doa yang berikut,
"Ya Allah, sungguh aku
berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan gundah gulana. Dan aku berlindung
kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
kebakhilan dan ketakutan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang dan
tekanan manusia."
Maka apabila kamu memohon kepada
Allah, iringilah doamu dengan sangka baik kepada-Nya bahwa Dia pasti memberimu
jalan keluar dari lilitan hutang ini. Juga perlu diingat, hendaknya kamu tidak
terburu nafsu dalam upaya melunasi hutang2-mu. Meskipun salah satu sifat
manusia adalah ter-gesa2, berusahalah bersikap santai dengan tetap menguatkan
niat untuk melunasinya sembari menjaga tawajuh pada-Nya. Sungguh, Dia akan
membantumu akan tetapi tidak dengan jangka waktu yang kamu maui. Dia akan
membantumu dengan batasan waktu yang ditentukan-Nya sendiri. Subhanallah.